Our Wedding Invitation

Syahrul Anam & Muktiani

“What counts in making a happy marriage is not so much how compatible you are, but how you deal with incompatibility. A great marriage is not when the perfect couple comes together. It is when an imperfect couple learns to enjoy their differences.”

Kepada Yth. Bapak / Ibu /Saudara/i

Nama Tamu

The Wedding of

Syahrul Anam & Muktiani

Kamis, 6 Februari 2025

Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir
(QS. Ar-Rum Ayat 21)

Assalamualaikum wr. wb.

Dengan penuh rasa syukur atas kasih dan karunia Tuhan.
Dengan hormat kami mengundang bapak / ibu / saudara(i) untuk menghadiri acara pernikahan kami.

Syahrul Anam

Bapak Mabruri & Ibu Fatonah

38_Love

Muktiani

Bapak Supomo (Alm) & Ibu Miarti

Menuju

Hari Bahagia

00
Days
00
Hours
00
Minutes
00
Seconds

wedding event

Dengan Memohon Rahmat Dan Ridho Allah SWT Yang Telah Menciptakan Makhluk-Nya Secara Berpasang-Pasangan
Kami Bermaksud Menyelenggarakan Pernikahan Kami

Akad Nikah
Kamis, 6 Februari 2025
Pukul : 08.00-Selesai
KUA Sampang
Jl. Tugu Barat No.104, Tinggarjarak, Sampang, Kec. Sampang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
Resepsi Pernikahan
Kamis, 6 Februari 2025
Pukul : 08.00-Selesai
Rumah Mempelai Laki-Laki
Jalan Imam Bonjol RT 18 RW 06, Desa Sidasari, Kec. Sampang, Kab. Cilacap, Jawa Tengah
Love Story
IMG-20250122-WA0001-FILEminimizer
Perjalanan Cinta Kami
Kami pertama kali bertemu pada Juni 2017,di SMA Negeri 1 Sampang. Saat itu, saya dipindahkan ke kelas 11 IPS 4, kelas yang sama dengan Syahrul. Selama Juni hingga Juli,hubungan kami hanya teman kelas biasa. Namun, pada Agustus, saya mulai tertarik padanya setelah melihatnya kembali ke kelas seusai pertandingan futsal. Untuk mendapatkan nomor WhatsApp Syahrul, saya berpura-pura meminta dimasukkan ke dalam grup kelas. Setelah itu, kami mulai saling menyimpan kontak. Suatu hari, Syahrul mengunggah status WhatsApp yang terkesan kesal, dan saya mencoba mengomentarinya. Ternyata, ia membalas dengan cepat, dan dari sanalah komunikasi kami semakin intens. Pada akhir Agustus, setelah beberapa waktu menjalani pendekatan, saya memberanikan diri mengungkapkan perasaan kepadanya. Syahrul merespons dengan baik. Suatu hari, saya sengaja meminta ditemani ke pom bensin yang lebih jauh, padahal ada yang lebih dekat dengan rumah saya. Saat di perjalanan, saya bertanya, "Bagaimana kalau saya menyukaimu?" Syahrul menjawab, "Kalau memang mau, ayo jalani dulu." Saya pun mengajaknya datang ke rumah pada 2 September untuk meminta izin kepada kakak saya. Tepat pada 2 September 2017, Syahrul datang untuk meminta izin menjalin hubungan dengan saya. Sejak saat itu, kami berpacaran secara diam-diam selama dua bulan tanpa diketahui teman sekelas maupun guru. Saat berwisata ke Gowa Lawa bersama teman-teman, saya berboncengan dengan Syahrul. Di perjalanan, ia tiba-tiba menggenggam tangan saya, dan salah satu teman melihatnya, meski tidak menaruh curiga. Ketika di lokasi, saya meminta selfie hanya berdua dengan Syahrul. Teman-teman melihatnya dan bercanda, "Awas nanti jadian beneran!" Padahal, saat itu kami sudah berpacaran selama satu bulan. Pada November, sebuah kejadian membuat hubungan kami mulai diketahui. Seorang teman meminjam ponsel saya dan melihat kontak bernama "Syahrul❤️". Ia langsung meminta penjelasan, dan saya pun mengakui bahwa kami telah berpacaran selama dua bulan. Seiring waktu, semakin banyak teman yang mengetahui hubungan kami karena mereka mulai curiga. Selama dua tahun di kelas yang sama, kami menghadapi banyak rintangan, tetapi tetap bertahan. Meski dianggap sebagai cinta monyet, kami berpegang teguh pada komitmen kami. Saat kelulusan tiba, kami mulai menata masa depan. Syahrul bercita-cita menjadi abdi negara, sedangkan saya mencari pekerjaan. Syahrul beberapa kali gagal, tetapi saya terus menyemangatinya. Ketika ia merasa minder dan ingin menyerah, saya berkata, "Diterima atau tidak, apa pun pekerjaanmu nanti, saya akan tetap bertahan bersamamu." Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat juga membuatnya bangkit. Hingga akhirnya, pada 2020, Syahrul berhasil mencapai cita-citanya, sementara saya diterima bekerja di sebuah toko roti di Purwokerto. Setelah itu, kami menjalani hubungan jarak jauh (LDR). Beruntung, Syahrul ditempatkan di pulau Jawa sehingga masih mudah dijangkau. Pada Mei 2024, kami memutuskan untuk membawa hubungan ini ke jenjang yang lebih serius. Syahrul dan keluarganya datang ke rumah untuk melamar saya. Menjelang pernikahan, kami menghadapi berbagai ujian. Pada November, Syahrul mengabarkan bahwa ia akan mengajukan berkas pernikahan. Saya pun memutuskan resign agar bisa ikut bersamanya setelah menikah. Setelah mengurus surat-surat, saya pergi ke Bandung untuk melanjutkan proses administrasi di batalyonnya. Awalnya, saya mengira proses ini hanya memakan waktu dua minggu, tetapi ternyata lebih dari satu bulan. Ujian demi ujian datang silih berganti, terutama menjelang pernikahan. Namun, kami tetap berpegang teguh pada komitmen kami untuk bertahan. Setelah semua proses selesai, saya kembali ke kampung halaman untuk persiapan pernikahan. Akhirnya, pada 6 Februari 2025, kami resmi menjadi suami istri secara agama dan negara. Kami bisa sampai di titik ini karena berpegang teguh pada komitmen dan saling mempertahankan hubungan.

Our Gallery

Our Gift

Doa Restu Anda merupakan karunia yang sangat berarti bagi kami. Namun jika memberi adalah ungkapan tanda kasih Anda, Anda dapat memberi gift
BRI
Syahrul Anam
013201107537501
Salin
BRI
Muktiani
311501033313535
Salin
Ibu Miarti
Jalan Mangga RT 03 RW 15, Desa Maoslor, Kec. Maos, Kab. Cilacap
Salin
Wedding Wish

Merupakan Suatu kebahagiaan dan kehormatan kami, apabila Bapak/Ibu/Saudara/i, berkenan hadir dan memberikan doa restu kepada kami.

kami yang berbahagia

Syahrul Anam & Muktiani

Design by Alfattih ID